+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Coral Reef

Universitas Bangka Belitung
28 April 2009 WIB


Terumbu Karang (Coral Reef) di Tanjung Kerasak dan Tanjung Kemirai Desa Pasir Putih Kabupaten Bangka Selatan Penelitian Januari 2009












Foto Udang kipas (Thennus orientalis) salahsatu hasil tangkapan nelayan Pantai Tanjung Kerasak Kabupaten Bangka Selatan Babel Penelitian Januari 2009











Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia tahun 1999 2004, Prof. Dr. Rokhmin Dahuri, pernah mengatakan bahwa kerusakan yang terjadi pada ekosistem terumbu karang Indoneia salah satu disebabkan karena masyarakat Indonesia baru mampu melihat nilai langsung (direct use value) dari sebuah potensi yang terdapat di ekosistem terumbu karang. Sedangkan nilai tak langsung (un-direct use value) yang nilainya jauh lebih besar belum mampu dilihat oleh masyarakat Indonesia. Tak banyak masyarakat Indonesia bahkkan masyarakat pesisir yang sering bersentuhan langsung dengan ekosistem terumbu karang menyadari nilai tak langsung ini.



Nilai langsung dari ekosistem pesisir itu misalnya berapa banyak ikan yang ditangkap, berapa banyak karang yang dapat dijual, berapa banyak biota laut non ikan hasil tangkapan nelayan, dsb. Nilai ini tentu sebenarnya tidak sebanding dengan nilai yang akan ditanggung jika kawasan ekosistem terumbu karang hancur dan rusak. Nilai inilah yang dimaksud dengan nilai tak langsung, seperti nilai dari fungsi terumbu karang yang dapat menahan gelombang besar dan abrasi pantai. Nilai dari ikan yang dapat bertelur, tumbuh besar dan berlindung dari predator kemudian berkembang biak. Nilai dari wisata bahari yang akan berkembang jika terumbu karang dalam kondisi baik. Nilai dari usaha budidaya rumput laut atau budidaya laut (marineculture) seperti keramba jaring apung dan model budidaya lainnya. Nilai dari bahan obat-obatan yang dapat dijual dari biota khas terumbu karang seperti spons atau porivera dan banyak lagi nilai lainnya. Nilai ini akan hilang dan akan ditanggung oleh manusia jika ekosistem terumbu karang hancur.









Foto budidaya seaweed (rumput laut) yang tumbuh di Perairan Pantai Tanjung Kerasak dan Pantai Tanjung Kemirai di Kabupaten Bangka Selatan Babel pada Penelitian Terumbu karang tahun 2007






Foto budidaya seaweed (rumput laut) yang tumbuh di Perairan Pantai Tanjung Kerasak dan Pantai Tanjung Kemirai di Kabupaten Bangka Selatan Babel pada Penelitian Terumbu karang tahun 2007






Foto budidaya seaweed (rumput laut) yang tumbuh di Perairan Pantai Tanjung Kerasak dan Pantai Tanjung Kemirai di Kabupaten Bangka Selatan Babel pada Penelitian Terumbu karang tahun 2007






Foto budidaya seaweed (rumput laut) yang tumbuh di Perairan Pantai Tanjung Kerasak dan Pantai Tanjung Kemirai di Kabupaten Bangka Selatan Babel pada Penelitian Terumbu karang tahun 2007









Salah satu contoh konkrit kondisi ini adalah apa yang terjadi pada ekosistem terumbu karang di Pantai Tanjung Kerasak dan Tanjung kemirai Desa Pasir Putih Kabupaten Bangka Selatan. Pantai yang populer di Kabupaten Bangka Selatan dan banyak dikunjungi oleh masyarakat local setiap hari libur dan akhir pekan ini memang memiliki panorama pantai yang indah. Perairan yang biru, pulau-pulau kecil dan batu-batu karang yang khas menjadikan pantai ini terlihat cantik. Ditambah dengan pasirnya yang putih berlatar hutan tropis yang menghijau menjadikan pantai ini aset wisata bahari yang sangat potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Bangka Selatan dimasa yang akan datang. Sebagai pantai yang terletak diantara dua tanjung (Tanjung Kerasak dan Tanjung Kemirai), pantai ini merupakan pantai yang perairannya cukup terlidung. Ditambah banyaknya bebatuan karang yang bermunculan di tengah-tengah perairan meanandakan perairan ini tak begitu dalam dan merupakan tempat yang sesuai untuk kehidupan terumbu karang.









Foto Indra Ambalika Pantai tanjung kerasak dan pantai tanjung kemirai Kabupaten Bangka Selatan Babel Penelitian Terumbu Karang (Coral Reef) Januari 2009






Foto Pantai tanjung kerasak dan pantai tanjung kemirai Kabupaten Bangka Selatan Babel Penelitian Terumbu Karang (Coral Reef) Januari 2009






Foto Pantai tanjung kerasak dan pantai tanjung kemirai Kabupaten Bangka Selatan Babel Penelitian Terumbu Karang (Coral Reef) Januari 2009






Foto Pantai tanjung kerasak dan pantai tanjung kemirai Kabupaten Bangka Selatan Babel Penelitian Terumbu Karang (Coral Reef) Januari 2009









Eksplorasi ekosistem terumbu karang di pantai tanjung kerasak Kabupaten Bangka Selatan oleh Tim Eksplorasi Terumbu Karang Universitas Bangka Belitung sebenarnya telah dilakukan pada awal tahun 2007, pengamatan dilakukan dengan menyisir ekosistem terumbu karang di kawasan tersebut dengan menggunakan alat selam dasar. Ekosistem terumbu karang di pantai ini sangat luas. Rataan karang tepinya sekitar 500 meter dari tepi tegak lurus ke arah laut. Kedalam air saat surut terendah di daerah rataan karang sekitar 1 3 meter meskipun telah menyisiri ekosistem teumbu karang menuju laut sejauh 500 meter. Ini menandakan terumbu karang dipantai ini sangat luas dan merupakan terumbu karang tepi terluas yang menyatu dengan Pulau Bangka yang tim eksplorasi temui. Memang ada ekosistem terumbu karang yang lebih luas, namun untuk mencapainya kita harus menyeberang menggunakan perahu atau kapal milik nelayan karena letaknya tidak langsung bersentuhan dengan Pulau Bangka tetapi di sekitar pulau atau karang yang memang terdapat di laut yang posisinya cukup jauh dari daratan Pulau Bangka. Berbeda dengan ekosistem terumbu karang yang terdapat di kawasan pantai tanjung kerasak, kita dapat mencapai terumbu karangnya dengan berenang langsung dari terpi karena memang terumbu karang didaerah ini termasuk jenis terumbu karang tepi (barrier reef).



Ekosistem terumbu karang di Pantai Tanjung Kerasak sangat luas dan memiliki keanekaragaman jenis karang yang tinggi. Namun karang jenis massif (MC) yang paling banyak dijumpai. Ini menandakan bahwa memang kondisi arus dan gelombang di perairan pantai tanjung kerasak cukup tenang. Dijumpai pula jenis karang lain seperti Acropora, free living seperti fungia sp dan jenis lainnya, selain itu banyak pula terdapat karang lunak (soft coral) yang jenisnya beraneka ragam dan warna. Melihat kondisi karang yang begitu luas, mudah untuk dijangkau dan memiliki keanekaragaman yang tinggi dapat diprediksikan bahwa kawasan tanjung kerasak merupakan asset wisata bahari pemerintah daerah yang sangat poensial untuk berkembang menjadi wisata bahari tingkat nasional yang dapat dibanggakan. Namun sayangnya potensi itu telah hilang setelah ekosistem terumbu karang ini hancur mati tertutup sediment akibat kegiatan tambang timah inkonvensional (TI Apung_red) yang beroperasi dikawasan terumbu karang pada tahun 2006. keserakahan manusia telah menghancurkan semuanya. Demi mendapatkan nilai langsung dari ekosistem pesisir tanpa melihat nilai jangka panjang, ekosistem terumbu karang di tanjung kerasak telah menjadi korban tangan-tangan serakah manusia yang tak memikirkan masa depan generasi mendatang.









Foto TI Apung di daerah sebelah utara pantai tanjung kerasak pada awal tahun 2007 di Kabupaten Bangka Selatan Babel pada Penelitian Terumbu karang tahun 2007









Tak ada lagi karang yang beraneka warna dengan bentuk yang beraneka rupa. Tak ada lagi ikan-ikan yang meramaikan terumbu karang yang indah itu. Biota-biota laut khas terumbu karang yang beraneka warna dan bentuk pun tak banyak lagi dijumpai kecuali bulu babi (Diadema sp.) yang merupakan indicator ekosistem terumbu karang yang rusak dan sakit. Semua karang telah ditutupi oleh sediment bekas aktivitas penambangan TI Apung. Karang yang telah ditutupi itu mati secara merata, tertutama pada jenis karang keras (hardcoral). Semuanya hanya menyisakan sebuah ekosistem karang yang tak seharusnya mejadi seperti ini.





Hasil eksplorasi Terumbu Karang Tanjung Kerasak Bangka Selatan awal tahun 2007



Inilah awal pertama tim eksplorasi terumbu karang Universitas Bangka Belitung pertama kali mengadakan eksplorasi terumbu karang di pantai tanjung kerasak. Pengamatan dilakukan dengan mengguanakan peralatan selam dasar. Hasilnya sekitar 80% karang mati tertutup sediment. Selain itu dijumpai banyak bulu babi (Diadema sp.) yang hidup di ekosistem terumbu karang.



Dalam pengamatan tersebut, masih dijumpai beberapa jenis softcoral yang masih tetap bertahan hidup terutama jenis karang handuk. Disebut karang handuk karena memang bentuknya seperti handuk yang terdapat banyak tentakel-tentakel halus organisme polip karangnya. Namun pada sela-sela karang yang terdapat sisa endapan sediment tampak bahwa karang lunak tersebut merana dan sebagian mati tak mampu menahan perubahan kondisi perairan yang ekstrim akibat penambangan TI Apunng pada tahun 2006.

Menurut infomasi yang kami dapatkan dari penduduk Desa Pasir Putih yang merupakan desa terdekat dengan pantai tanjung kerasak, penambangan TI Apung di daerah pantai yang memilikii ekosistem terumbu karang yang luas tersebut dilakukan pada akhir tahun 2006 hinggan awal tahun 2007. Saat kami melakukan monitoring kondisi terumbu karang, TI Apung telah berpindah ke lokasi lain disebelah utara pantai tanjung kerasak.



Pada bagian dalam tampak ekosistem terumbu krang kondisinya lebih baik. Berbeda dengan kondisi yang mendekati daratan yang hampir seluruhnya mati tertutup sediment. Pada karang bagian dalam lebih banyak dijumpai karang yang masih bertahan hidup meski dalam kondisi merana. Hal ini diestimasikan karena pada perairan yang lebih dalam arus air laut lebih kuat dalam membawa sediment-sedimen bekas penambangan sehingga penutupan karang oleh sediment sedikit berkurang.namun karena kondis karangnya merana, banyak pula kami temui bulu babi (Diadema sp).



Pada bagian-bagian pusat penambangan TI Apung, tampak karang-karangnya terbongkar dan terbalik. Karang disekitarnya tertutup sediment dengan ketebalan sekitar 2 -3 cm. selain itu terdapat lobang-lobang menganga di sekitar karang yang berserakaan mati tersebut.





Eksplorasi ekosistem Terumbu Karang Tanjung Kerasak Bangka Selatan Januari 2009



Pada bulan januari 2009 Tim Eksplorasi Terumbu Karang Universitas Bangka Belitung kembali melakukan monitoring terhadap kondisi ekosistem pasca penambangan TI Apung. Tujuan utamanya adalah ingin membandingkan kondisi ekosistem terumbu karang pada tahun 2007 dengan 2009. Perkembangan tersebut dapat menjadi salah satu acuan untuk melihat perubahan kondisi karang pasca penambangan TI Apung setelah dua tahun.



Berbeda dengan pengamatan pada tahun 2007, hasil monitoring pada tahun 2009 memperlihatkan bahwa karang-karang yang telah mati karena ditutupi oleh sediment-sediment halus akibat penambangan TI Apung telah ditumbuhi oleh makroalga. Alga-alga yang tumbuh sangat banyak dan luas. Pada karang yang mati tertutup sediment kemudian ditumbuhi oleh alga-alga. Alga yang ditemui terdiri dari beberapa jenis alga yang dominan yaitu jenis padina dan turbinaria.









Foto 1 Terumbu karang yang rusak akibat penambangan TI apung di Kabupaten Bangka Selatan Babel pada Penelitian Terumbu karang tahun 2007






Foto 2 Terumbu karang yang rusak akibat penambangan TI apung di Kabupaten Bangka Selatan Babel pada Penelitian Terumbu karang tahun 2007






Foto 3 Terumbu karang yang rusak akibat penambangan TI apung di Kabupaten Bangka Selatan Babel pada Penelitian Terumbu karang tahun 2007






Foto 4 Terumbu karang yang rusak akibat penambangan TI apung di Kabupaten Bangka Selatan Babel pada Penelitian Terumbu karang tahun 2007






Foto 5 Terumbu karang yang rusak akibat penambangan TI apung di Kabupaten Bangka Selatan Babel pada Penelitian Terumbu karang tahun 2007






Foto 6 Terumbu karang yang rusak akibat penambangan TI apung di Kabupaten Bangka Selatan Babel pada Penelitian Terumbu karang tahun 2007






Foto 7 Terumbu karang yang rusak akibat penambangan TI apung di Kabupaten Bangka Selatan Babel pada Penelitian Terumbu karang tahun 2007









Namun, yang mengherankan adalah alga-alga tersebut pun ditutupi oleh sediment-sediment halus. Sama seperti kondisi karang pada tahun 2007. Karenanya, tim eksplorasi menduga bahwa ada kegiatan penambangan TI apung kembali dikawasan karang ini pada tahun 2008. Ternyata prediksi tim memang terbukti benar. Setelah mewawancari masyarakat Desa Pasir Putih, memang penambangan TI Apung pernah lagi dilakukan di daerah tersebut pada akhir tahun 2008 dan sekarang telah berhenti dan berpindah ke daerah lain yang lebih jauh.



Pada pengamatan ini, tim hanya menemukan hamparan makroalga yang tumbuh diatas karang karang mati yang tertutup sediment. Makroalga yang telah kotor karena ditutupi pula oleh sediment-sedimet halus akibat penambangan TI Apung pada akhir tahun 2008 menjadi pemandangan bawah laut yang menyedihkan.



Karang lunak yang kami temui ada yang tetap bertahan dan ada pula yang mati. Namun, ada benih-benih baru kehidupan karang lunak yang baru tumbuh yang kami jumpai. Harapan untuk tetap kembali itu masih ada. Selama kegiatan pengrusakan seperti penambangan dan penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan tidak kita ulangi lagi. Ekosistem yang merupakan asset masa depan ini dapat kembali lagi seperti semula meskipun harus menunggu puluhan tahun lamanya. Harapan itu masih ada ketika pemerintah berusaha menyadarkan masyarakat akan pentingnya terumbu karang dan banyaknya sektor perekonomian yang akan berkembang ketika ekosistem terumbu karang kita sehat. Terbukti kini di sekitar kawasan karang tersebut telah mulai dirintis budidaya rumput laut Euchema cottonii dengan metode tali panjang yang dipanen setiap 50 60 hari. Semoga saja kerusakan akibat keserakahan dan kebutuhan sesaat yang terjadi pada ekosistem terumbu karang Pantai Tanjung Kerasak dan Tanjung Kemirai Kabupaten Bangka Selatan tak terjadi dan terulang pada daerah yang lain di provinsi ini. Amiin.









Foto 1 softcoral yang masih bertahan dan baru tumbuh di Tanjung Kerasak Kabupaten Bangka Selatan Babel Penelitian Januari 2009






Foto 2 softcoral yang masih bertahan dan baru tumbuh di Tanjung Kerasak Kabupaten Bangka Selatan Babel Penelitian Januari 2009






Foto 3 softcoral yang masih bertahan dan baru tumbuh di Tanjung Kerasak Kabupaten Bangka Selatan Babel Penelitian Januari 2009






Foto 4 softcoral yang masih bertahan dan baru tumbuh di Tanjung Kerasak Kabupaten Bangka Selatan Babel Penelitian Januari 2009






Foto 5 softcoral yang masih bertahan dan baru tumbuh di Tanjung Kerasak Kabupaten Bangka Selatan Babel Penelitian Januari 2009






Foto 6 softcoral yang masih bertahan dan baru tumbuh di Tanjung Kerasak Kabupaten Bangka Selatan Babel Penelitian Januari 2009






Foto 7 softcoral yang masih bertahan dan baru tumbuh di Tanjung Kerasak Kabupaten Bangka Selatan Babel Penelitian Januari 2009











Pengamatan dilakukan pada Januari 2009

Menggunakan kamera canon powershot A710 IS 7,1 MP.

Foto underwater menggunakan waterproof case WP-DC6

Ketua Tim : Indra Ambalika, S.Pi

Email : indra-ambalika@ubb.ac.id



Terumbu Karang Lain

Foto-foto Terumbu Karang (Coral Reef) Kering di Perairan Sungailiat Bangka Belitung Indonesia

Foto-foto Terumbu Karang (Coral Reef) Pulau Ketawai di Perairan Bangka Belitung Indonesia

Perjalanan Mencari Terumbu Karang (Coral Reef) di Perairan Provinsi Bangka Belitung

Terumbu Karang (Coral Reef) Batu putih Sungailiat Bangka Belitung

Eksotisme Terumbu Karang (Coral Reef) di Pulau Semujur Kepulauan Bangka Belitung

Nuansa Terumbu Karang (Coral Reef) Menawan di Karang Sebidang Kampung Tungau, Simpanggong Bangka Barat
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Terumbu Karang (Coral Reef) di Pantai Teluk Limau Sungailiat Bangka Belitung

Cantiknya Terumbu Karang (Coral Reef) Pantai Penyusuk yang Sakit

Pengukuran Tinggi Karang Acropora Formosa (Brown) di Karang Batu Putih Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Ekspedisi Terumbu Karang (Coral Reef) di Pantai Penyusuk Desember 2008

Terumbu Karang (Coral Reef) Di Pantai Rebo Sungailiat Kabupaten Bangka provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Terumbu Karang (Coral Reef) di Pantai Tanjung Tinggi Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Desember 2008

Eksotisme Terumbu Karang (Coral Reef) di sekitar Pulau Ketawai Februari 2009, Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Terumbu Karang (coral reef) di Pulau Gusung Asam Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Terumbu Karang (Coral Reef) di Pulau Panjang Kabupaten Bangka Tengah

Terumbu Karang (Coral Reef) di Tanjung Kerasak dan Tanjung Kemirai Desa Pasir Putih Kabupaten Bangka Selatan Penelitian Januari 2009

Efektifitas Terumbu Karang Buatan Bagi Rehabilitasi Ekosistem Terumbu Karang

Upaya Rehabilitasi Ekosistem Terumbu Karang dengan Merintis Daerah Perlindungan Laut (Marine Protect Area) Berbasis Masyarakat

Terumbu Karang di Sungai Samak Kecamatan Badau kabupaten Belitung

Pesona Terumbu Karang Di Titik Paling Timur Pulau Bangka, Tanjung Berikat

Terumbu Karang di Desa Tanjung Labu Pulau Lepar Kabupaten Bangka Selatan, Pengamatan Bulan April 2009

Terumbu Karang (Coral Reef) Tanjung Sangkar

Terumbu Karang di Pantai Tanjung Ular Mentok Kabupaten Bangka Barat

Laboratorium Perikanan UBB Berhasil Transplantasi Karang

Terumbu Karang Di Pantai Tanjung Kelayang Belitung

Tim Eksplorasi Terumbu Karang UBB Berhasil Lakukan Transplantasi Terumbu Karang untuk Tahun ke Dua

Kerusakan ekosistem terumbu karang di Pulau Bangka akibat penambangan timah lepas pantai (Kapal Isap)

Spot-Spot Baru Kerusakan Ekosistem Terumbu Karang Pulau Bangka

Terumbu Karang di Pulau Pongok Kabupaten Bangka Selatan

Terumbu Karang Desa Teluk Limau Kecamatan Jebus Kabupaten Bangka Barat

Mimpi Kami untuk Rebo

Terumbu Karang Pulau Pemuja Perairan Penganak, Kecamatan Jebus Kabupaten Bangka Barat

Pulau Pemain Permis Kabupaten Bangka Selatan

Ekspedisi Pulau Salma & Kueel, Kecamatan Selat Nasik Kabupaten Belitung

Terumbu Karang Kepulauan Buku Limau Kabupaten Belitung Timur

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka